Pandemi Covid-19 Meningkatkan Angka Pengangguran, Termasuk di Negara-Negara Maju
Efek terjadinya pandemi covid-19 di seluruh dunia menciptakan banyak masalah baru yang kini belum dapat teratasi secara maksimal. Bahkan sebagian besar di antaranya masuk dalam kondisi buruk. Seperti pada masalah pandemi Covid-19 meningkatkan angka pengangguran hampir di seluruh negara, termasuk negara-negara maju.
Negara maju yang identik lebih sejahtera dan sigap dalam mengatasi berbagai masalah, tampaknya sama-sama menghadapi masalah berat, khususnya pada angka pengangguran yang semakin bertambah. Hal ini diungkapkan langsung oleh Organization for Economic Cooperation and Development.
Pandemi Covid-19 Meningkatkan Angka Pengangguran di Banyak Negara
Ada banyak faktor yang menjadi latar belakang dari peningkatan angka pengangguran selama pandemi berlangsung, di antaranya karena kegiatan bisnis yang terbatas, menurunnya permintaan pasar, banyaknya perusahaan yang harus gulung tikar, banyaknya perusahaan yang melakukan pengurangan tenaga kerja, serta faktor lainnya.
Tidak hanya di Indonesia, kondisi buruk tersebut terjadi di banyak negara maju. Mulai dari negara-negara Eropa, Amerika, sampai Asia. Sementara itu, kondisi kala pandemi di banyak negara lain sangat beragam. Ada yang meyakini negaranya sudah terbebas dari virus, sehingga membebaskan masyarakat untuk tidak lagi gunakan protokol kesehatan.
Ada pula yang sudah menjalani keseharian normal, seperti sebelum pandemi. Membuat banyak acara besar seperti konser musik dengan ribuan pengunjung sudah bisa digelar. Namun lebih banyak lagi negara yang masih berjuang menghadapi gelombang-gelombang berikutnya. Contohnya, Korea Selatan yang sebelumnya sudah mulai kembali normal, tapi kini harus hadapi gelombang ke-4.
Laporan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan
Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang berpusat di Perancis pun mengeluarkan laporan bahwa, ada 22 negara maju yang alami peningkatan angka pengangguran akibat pandemi covid-19.
OECD memperkirakan semuanya belum mampu kembali normal sampai di tahun 2023 mendatang. “Pemulihan ekonomi kuat yang berlangsung di banyak negara maju, belum sepenuhnya mampu diterjemahkan dalam golongan pekerjaan baru yang cukup demi kembalikan ke tingkat saat pra-pandemi pada sebagian besar anggota," menurut laporan pada ulasan dari CNN.
Kondisi Ekonomi di Indonesia Selama Pandemi Covid-19
Sementara itu, Indonesia kini tengah berhadapan dengan gelombang ke-2 dari pandemi covid-19 yang mana bertemu dengan paparan virus covid-19 varian baru. Adanya varian baru tersebut semakin melemahkan kondisi ekonomi dan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
Banyak para karyawan dan pegawai perusahaan yang memutuskan keluar, hingga libur bekerja, akibat situasi yang sedang terjadi. Baik tertular virus, maupun ketakutan akan adanya penularan yang melonjak. Begitu pula dengan perusahaan atau tempat usaha yang harus menutup sementara kantornya, sehingga karyawan dan pegawai terpaksa diliburkan.
Pertumbuhan Ekonomi yang Semakin Menurun
Direktur Center of Economic and Law Studies dari Hk Siang (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan, jika kondisi ekonomi Indonesia akan lebih buruk bila jumlah kasus covid-19 terus naik. Terlebih kini kebijakan PPKM darurat yang diambil oleh pemerintah.
Menurut Bhima, kebijakan PPKM ketat seperti sekarang ini berpotensi dalam menurunkan ekonomi lebih buruk, daripada melakukan penguncian wilayah atau lockdown yang mana sudah dilakukan oleh banyak negara lain, begitupun dibandingkan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pada skenario dengan tidak terapkan lockdown, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 sebesar minus 0,5%, capai positif 2%. Hal ini berisiko membuat negara kehilangan PDB senilai kurang lebih 463 triliun hingga 848 triliun," jelas Bhima mengenai ramalan ekonomi Tanah Air.
Kebijakan aturan PPKM masih berlangsung hingga tanggal 20 Juli mendatang. Sebagian masyarakat menyayangkan aturan baru tersebut karena menilai masih kurang efektif, serta mendatangkan banyak kerugian bagi pihak-pihak tertentu.
Ostatnio komentowane
allergy asthma relief asthma rates
stromectol for sale http...
allergies and kids options treatment center
albuterol inhaler without...
Może cymbale zaczniesz się czepiać tych na górze?Boisz się prymitywów z...
severe hair loss gi journal
ivermectin for humans http ivermectin...
journal of gastrointestinal endoscopy fish allergy symptoms
...